5 Perusahaan yang Bayar Gaji Karyawan pakai Aset Kripto Sampai Tahun 2022

Menjelang akhir bulan, pasti ada satu hal yang pasti Anda nantikan: gajian. Ya, tentu saja. Apa lagi kata yang lebih indah dari pada gajian? Rasanya tidak ada. 

Tidak sedikit dari Anda yang mungkin bahkan telah menandai barang-barang yang hendak dibeli dari e-commerce favorit. Atau Anda sudah mengalokasikannya untuk auto-payment bulanan. Apapun itu, pastinya gajian menjadi salah satu yang paling Anda nanti.

Di Indonesia, gaji atau upah umumnya dibayarkan dalam bentuk rupiah. Bisa diserahkan secara tunai maupun ditransfer melalui pihak ketiga dalam hal ini layanan perbankan. Tetapi, tahukah Anda, kalau ada perusahaan yang membayarkan gaji karyawan dengan aset kripto. 

Siapa saja mereka? Berikut lima di antaranya.  

Sacramento Kings

gaji dengan kripto
Sumber: A Royal Pain

CEO Sacramento Kings, Vivek Ranadivé, mengumumkan bahwa perusahaannya akan menjadikan Bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran gaji karyawannya. Hal ini ia sampaikan melalui akun Clubhouse-nya pada 5 April 2021 kemarin.

Dilansir Forbes, kabar pembayaran gaji berupa aset kripto ini disampaikan oleh Neil Jacobs. Neil Jacobs dikenal sebagai moderator untuk Cafe Bitcoin di Clubhouse dalam akun Twitter resminya. 

Sacramento Kings memang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap investasi Bitcoin sejak tahun 2014. Pada masa itu, Vivek Ranadivé menyampaikan bahwa ia ingin bekerja sama dengan BitPay untuk menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran merchandise mereka.

Sequoia

Sequoia Inc

Sequoia telah menawarkan opsi aset kripto sebagai gaji kepada karyawannya sejak Januari 2021. Karyawan perusahaan ini rencananya akan menerima aset kripto seperti Bitcoin sesuai dengan besaran gaji mereka. Karena masih berupa opsi, maka pembayaran gaji dengan uang fiat juga masih tetap dilakukan. Pembayaran gaji dengan aset kripto hanya akan dilakukan bagi karyawan yang memang tertarik saja.

Ada beberapa aset kripto yang ditawarkan perusahaan bagi karyawan. Karyawan Sequoia bisa menerima gaji dalam bentuk Bitcoin, Bitcoin Cash, atau Ethereum sebagai ganti mata uang fiat. Tidak hanya gaji, karyawan Sequoia pun berhak mengkonversi tabungan pensiun mereka ke dalam bentuk aset kripto.

Wagepoint

Sumber: Communitech News

Perusahaan asal Kanada ini juga menerapkan sistem yang sama seperti Sacramento Kings dan Sequoia. Wagepoint mulai membuka opsi bagi karyawannya untuk menerima Bitcoin sebagai gaji sejak November 2020 lalu.

Ketika saran tersebut diluncurkan, manajemen Wagepoint tidak berharap ada banyak karyawan yang ingin berpartisipasi dalam program ini. Kenyataannya, Global News mengabarkan bahwa dari 10 anak perusahaan Wagepoint, beberapa karyawan di antaranya ada yang mendaftarkan diri menerima gaji dalam bentuk Bitcoin.

Akan tetapi, karena Kanada tidak mengakui kripto sebagai mata uang pembayaran yang sah, maka karyawan tersebut secara tertulis masih menerima gaji dalam bentuk dolar Kanada. Sama seperti Indonesia, Pemerintah Kanada pun melegalkan Bitcoin hanya sebagai aset komoditas, bukan alat pembayaran. 

OpenWeb

Unsplash/Annie Spratt

Perusahaan media sosial OpenWeb yang dulu bernama Spot.IM juga menjadi salah satu kantor yang membayar karyawan dengan aset kripto. Hampir mirip dengan sistem payroll kebanyakan, OpenWeb akan membuka akun exchange aset kripto untuk karyawannya. Kemudian, gaji yang diterima karyawannya akan dikonversi menjadi aset kripto seperti Bitcoin di akun exchange tersebut.

Jumlah aset kripto yang diterima karyawan akan dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai tertinggi dan nilai terendah aset kripto pada hari pembayaran gaji. Alhasil, volatilitas nilai aset kripto tidak akan memiliki pengaruh yang terlalu besar dalam gaji karyawan.

GMO Group

Unsplash/Akson

Perusahaan internet dari Jepang ini mulai menerapkan opsi pembayaran gaji dengan Bitcoin sejak akhir 2017 lalu. Para karyawannya bisa menerima sebagian dari gaji mereka dalam bentuk Bitcoin, sementara sebagian lainnya akan dibayarkan dalam bentuk mata uang fiat. 

Sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di Jepang, GMO Group percaya bahwa aset kripto akan diadopsi sebagai mata uang universal. Dengan mengambil langkah lebih awal, maka diharapkan kebijakan perusahaan ini akan meningkatkan animo penggunaan aset kripto. Salah satunya dimulai dari karyawannya sendiri yang tersebar di 10 negara.

Keuntungan Mendapatkan Gaji Berupa Aset Kripto

Pembayaran gaji karyawan menggunakan aset kripto tentu belum awam terjadi di Indonesia. Namun, melihat perusahaan-perusahaan di atas melakukan pembayaran gaji karyawan dengan aset kripto, apakah Anda jadi tertarik? 

Sebelum memutuskannya, Anda harus tahu lebih dulu apa sebenarnya aset kripto. Selain itu, Anda juga harus tahu keuntungan yang bisa didapatkan jika menerima aset kripto sebagai ganti mata uang fiat dalam pembayaran gaji karyawan. 

Aset kripto adalah aset digital yang mewakili nilai atau hak kontraktual yang disimpan atau diamankan menggunakan ilmu kriptografi. Aset kripto adalah aset tak berwujud yang transaksinya dicatat dalam buku besar terdistribusi, dapat ditransfer, disimpan, atau diperdagangkan secara daring menggunakan jaringan internet. 

Gaji berupa aset kripto memberikan beberapa keuntungan bagi penerimanya. Berikut tiga di antaranya.

Mudah Digunakan

Ketika Anda mendapat gaji dalam bentuk aset kripto, Anda tidak perlu langsung mengubahnya ke bentuk mata uang fiat ataupun langsung menghabiskannya. Sebaliknya, Anda bisa langsung melakukan jual beli aset kripto sebagai investasi. 

Anda juga dapat memanfaatkan fitur staking atau lock yang ada dalam platform exchange untuk menghasilkan pendapatan pasif. Di Zipmex, aset kripto Anda bisa dikunci selama 90 hari dan akan menghasilkan bunga sebesar 16 persen per tahun. Menariknya, bunga aset kripto kamu bersifat compounding dan akan dibayarkan setiap harinya. 

Tidak Terhambat Kondisi Geografis

Aset kripto menganut asas desentralisasi, sehingga bisa digunakan dalam transaksi internasional. Anda bisa bekerja secara remote di negara yang Anda inginkan dan menerima gaji dalam bentuk Bitcoin. Tidak ada hambatan perbedaan mata uang. 

Perusahaan tempat Anda bekerja tidak perlu melakukan konversi mata uang. Sementara itu, Anda bisa menukarkan BTC kapanpun kamu mau, terutama saat nilai tukarnya sedang mencapai angka terbaik. Risiko akibat perbedaan nilai mata uang dalam fiat juga bisa Anda hindari. 

Proses administrasinya pun tidak sulit. Sifat Bitcoin yang terdesentralisasi juga membuat transaksi tidak membutuhkan pihak ketiga. Pengiriman dana akan tiba lebih cepat, hanya dalam hitungan menit saja. Berbeda dengan fiat yang memakan waktu hingga berhari-hari. 

Biaya Administrasi Lebih Rendah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem Bitcoin yang terdesentralisasi membuat aset kripto tersebut tidak membutuhkan pihak ketiga dalam menjalankan transaksi. Alhasil, Anda tak akan dikenakan pemotongan gaji sebagai biaya administrasi. Gaji akan Anda terima secara utuh.   

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda tertarik menerima gaji berupa aset kripto?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Terupdate Rekrutmen CPNS 2022 Resmi dari Menpan RB dan Jadwal Penerimaan PPPK

Tahun 2022, 56 BUMN Mengadakan Perekrutan Bersama, Simak Cara, Syarat Dan Jadwalnya!!

Dijamin Lulus!! Contoh Lengkap Soal Tes PPPK 2022 Beserta Jawabannya

DOWNLOAD PDF Soal Tes TKD BUMN 2022 Lengkap dengan Jawaban dan Pembahasan

Pindah Menjadi Warga Negara Italia Ke Desa Italia Bisa Digaji Rp138 Juta Per Tahun, Simak Cara Dan Syaratnya!

Tak Perlu 56 Tahun, Ini Cara & Syarat Cairkan JHT Jamsostek

Besaran Gaji Pramugari di Maskapai Penerbangan di Indonesia Tahun 2022

Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23 Tahun 2022 Lewat HP untuk Dapat Total Bantuan Rp3,55 Juta

Aturan Lengkap Jam Kerja Karyawan Terbaru Menurut Depnaker

5 Kemampuan Utama yang Harus Dimiliki Sales Counter